Friday, October 23, 2009

Bercintalah berkali-kali!

Got this article from Majalah Solusi. A good article. Down here is only a portion of the article, to read more, buy the magazinelah....:)

Cinta itu perlu diperbaharui. Perbaharuilah cinta dengan luahan kata-kata yang baik. Jangan membisu, jangan menjadi tuli. Sentiasa jadi lidah yang menuturkan kata-kata yang baik agar ada telinga yang sentiasa terbuka dan sudi mendengarnya.

Bercinta lagi...
Untuk bercinta lagi, luahkanlah kata-kata yang baik untuk mencairkan prasangka, meleburkan curiga dan memadankan dendam. Cari-carilah topik yang menarik untuk diperbualkan. Antara kaedahnya ialah:

1) Berdoa untuk Allah ilhamkan kata-kata yang baik dan menarik semasa memulakan perbualan.
2) Menerima dan berkongsi hobi dengan pasangan.
3) Ulas apa yang anda dengar, lihat atau baca dengan pasangan serta kaitkan dengan situasi terkini dalam rumahtangga.
4) Sekali-sekala masak bersama resipi kesukaannya.
5) Jangan prasangka dan curiga, dan selalu memaafkan, selagi pasangan tidak melanggar syariat.
6) Amalkan peraturan 24 jam. Jangan biarkan "gencatan suara" melebihi 24 jam. Mujahadahlah untuk meminta maaf secara rasmi atau tidak rasmi.
7) Tempoh-tempoh yang dirasakan sukar dalam perhubungan hendaklah diisi dengan amalan habluminnallah seperti solat, munajat dan taubat. Jangan selesaikan masalah dengan satu masalah lain.

Tuesday, October 20, 2009

Adibah, my darling....


I am so glad this week as Adibah already fully recovered from her sickness. Often when she is sick, I am sick too. I am always over worried on her. I am worried that she''ll be sick and we have to stay at the hospital and she'll be gone, leaving me forever. May be it sounded like paranoid but I can still hear a pediatrician said that may be she won't live long. I can still hear the words. So, when she is sick I always blame myself for not being able to avoid her from being sick....I always do.....


Yes, she's a special child and even if she's gone, I have nothing to loose, isn'it? It will be better as I do not have to take care of her, do not have to go through all the hassle of raising her....


But still I couldn't imagine being without her. A day without kissing her, already a pain in the heart. What if not seeing her forever?? Even though she is like that, she is not normal, she is deaf blind, she can't walk and you have to carry her around, she cried out loud until you touch her, she always bite your finges, she won't eat the medicine, she make noises in public and everyone will look at you with that "sympathy look"....but still, I love her....I guessed, all mothers will have the same feelings when it comes to their children. If given option, all mothers will not want to loose their children.


But still it is not ours to decide. I do hope that when the day comes, Allah saw will give me strength to accept it, to deal with it. For He has given me and my family, all the strength to have Adibah, He has given all the happiness, even though we have Adibah. Or if I'll be leaving the world for eternity, I do not have to worry about Adibah as Allah saw will surely decide and determine what is best for her and for me.
But Adibah is a zero-sin person and she will go straight to heaven. Hmmmm I should worried about myself, will I be even close to the paradise...ooh ooowww.....
AYu


Thursday, October 8, 2009

Cinta Setangkai Ranting dan Sebatang Pohon

Found this from a friend's book, Anis Tasnim. I love the article.

Cinta Setangkai Ranting dan Sebatang Pokok

Suatu ketika Plato berbicara dengan gurunya. Plato bertanyakan makna cinta dan gurunya pun menjawab: "Masuklah ke dalam hutan, pilih dan ambillah satu batang ranting yang menurutmu paling baik, tetapi engkau haruslah berjalan ke depan dan janganlah kembali ke belakang. Pada saat kau sudah memutuskan pilihanmu, keluarlah dari hutan dengan ranting tersebut."

Maka masuklah Plato ke dalam hutan dan keuarlah Plato tanpa membawa sebarang ranting pun. Gurunya bertanya, maka jawab Plato: "Saya sebenarnya sudah menemukan ranting yang bagus, tetapi saya berfikir barangkali di depan saya ada ranting yang lebih baik. Tetapi setelah saya berjalan ke depan, ternyata ranting yang sudah saya tinggalkan tadilah yang terbaik. Maka saya keluar hutan tanpa membawa apa-apa.

Guru itu lalu berkata: "Itulah cinta." Lalu Plato pun bertanya apa makna perkahwinan. Guru pun menjawab: "Sama seperti ranting tadi, namun kali ini engkau haruslah membawa satu phon yang engkau fikir paling baik dan bawalah keluar dari hutan." Maka masuklah Plato ke dalam hutan dan keluarlah Plato dengan membawa pohon yang tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu indah.

Gurunya pun bertanya, maka jawab Plato: "Saya dapati pohon yang indah daunnya, besar batangnya. Tetapi saya tak dapat memotongnya dan pastilah saya tak mampu membawanya keluar dari hutan. Akhirnya saya tinggalkan. Kemudian saya temukan pohon yang tidak terlalu buruk, tidak terlalu tinggi dan saya fikir mampu membawanya kerana mungkin saya tidak akan menemukan pohon seperti ini di depan sana.

"Akhirnya saya pilih pohon ini kerana saya yakin boleh merawatnya dna menjadikannya indah." Lalu sang guru berkata: "Itulah makna perkahwinan. Begitu banyak pilihan di depan kitaseperti pohon-pohon berserta rantingnya di dalam hutan, tapi kita mesti menentukan satu pilihan dan bila terlalu memilih, tidak satu pun akan kita dapati."

Kerana, kesempatan itu hanya datang sekali dan kita harus terus maju seperti waktu yang bergerak ke depan yang tidak pernah tersimpan pada hari kelmarin dan bersemayam pada masa lalu kita. - PUTRI